Saturday, May 2, 2015

Menggunakan lampu kilat - pengenalan

Salam,

Tulisan ini mengenai pengenalan lampu kilat (flash) bagi yang ingin mendalami penggunaan alat ini dalam fotografi menggunakan kamera digital.

Pada era fotografi digital seringkali ada pertanyaan mengenai apakah cahaya buatan masih diperlukan karena ISO tinggi pada kamera terbaru saat ini sudah bisa menghasilkan gambar dengan kualitas yang baik ditambah dengan adanya perangkat lunak pengolah citra yang mampu menghaluskan dan membuat foto menjadi lebih indah dengan menambahkan efek efek pencahayaan, perangkat lampu kilat memerlukan tambahan biaya yang tidak sedikit dan berat sehingga sering kita lihat seorang fotografer memerlukan asisten untuk membantu membawa dan mengatur lampu kilat.

Jika kita anggap komposisi sebagai struktur yang membangun sebuah foto maka dengan cahaya struktur tersebut bisa terlihat dengan baik. Jika cahaya yang tersedia (available light) sudah cukup untuk membuat sebuah foto maka cahaya buatan tidak diperlukan namun ada keadaan di mana lokasi terlalu gelap atau subyek membelakangi cahaya contoh ketika mendokumentasikan sebuah event di mana subyek membelakangi cahaya dan tidak bisa kita minta untuk menghadap ke arah cahaya sehingga diperlukan lampu kilat untuk mengisi bagian yang gelap atau pada lokasi di luar ruangan ketika cahaya matahari tidak menentu kadang cerah kadang tertutup awan mendung.

Cahaya buatan bisa berupa lampu continuous ataupun lampu kilat, perbedaannya adalah lampu continuous memerlukan daya listrik yang cukup besar secara terus menerus sedangkan lampu kilat menghasilkan cahaya yang besar dalam satu saat saja sehingga lebih hemat listrik dan kita bisa jumpai di pasaran lampu kilat yang menggunakan listrik seperti lampu kilat studio dengan kelebihannya yaitu memiliki modeling light maupun lampu kilat dengan tenaga baterai dari ukuran kecil yang mudah dibawa bawa hingga battery pack dengan ukuran besar, pada tulisan ini yang akan kita bicarakan adalah penggunaan lampu kilat.

Lampu kilat seringkali digunakan untuk :
1. Menambah cahaya sekitar (ambience) sebagai fill in, menambah ataupun mengurangi kontras
2. Membuat cahaya ambience
3. Menghentikan gerakan (freeze / high speed)
4. Memperlihatkan texture, shape dan form dari sebuah obyek

Beberapa jenis kamera memiliki lampu kilat yang sudah terpasang di dalamnya (built in), baik DSLR, compact, MFT dan sebagainya. Pada mode Auto lampu kilat secara otomatis akan aktif  jika hasil pengukuran cahaya (metering) kamera menyatakan bahwa cahaya tambahan diperlukan, mudah sekali jika hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan.
DSLR dengan lampu kilat built in
Lampu kilat built in menghasilkan hanya sedikit cahaya, jika obyek yang akan difoto cukup jauh kemungkinan cahaya yang dihasilkan tidak mencukupi maka sering kita lihat pada sebuah kegiatan di mana fotografer menggunakan lampu kilat tambahan yang dipasang pada hotshoe di atas kamera yang sering disebut dengan speedlite atau speedlight untuk menambah kekuatan cahaya yang dihasilkan sehingga bisa menjangkau area yang lebih luas.
Lampu kilat portable (speedlite / flashgun) menggunakan baterai

Hotshoe pada DSLR, kadang terdapat juga pada kamera compact

Penggunaan lampu kilat yang terpasang langsung pada kamera (on camera) sangat praktis untuk mendokumentasikan sebuah kegiatan dimana fotografer harus terus bergerak untuk merekam momen momen penting baik kegiatan itu adalah upacara penikahan, penanda tanganan dokumen kesepakatan oleh pejabat antar perusahaan, pemberian penghargaan bagi pemenang perlombaan dan lain lain.
DSLR dengan lampu kilat terpasang pada hotshoe (on camera)
Kualitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu kilat on camera biasanya keras bisa dilihat dari bayangan pekat yang dihasilkan, teknik memantulkan cahaya (bounce) sering digunakan untuk melembutkan cahaya baik cahaya dipantulkan ke tembok putih ataupun langit langit yang berwarna putih namun perlu diingat adalah ketika teknik ini digunakan perhatikan warna bidang yang akan digunakan untuk memantulkan cahaya agar tidak mempengaruhi warna cahaya yang memantul ke obyek dan tambah kekuatan lampu kilat jika jarak bidang pantul cukup jauh.

Warna cahaya yang dihasilkan oleh lampu kilat umumnya berkisar antara 5400 hingga 5600 derajat Kelvin, jika berada dalam ruangan yang menggunakan lampu tungsten atau fluorescent maka bisa terjadi color mismatch antara obyek yang terkena cahaya lampu kilat dengan cahaya sekitar akibat perbedaan warna lampu kilat dengan warna cahaya ambience yang mengakibatkan subyek menjadi berwarna pucat untuk itu kita bisa menggunakan filter correction gel yang berbentuk seperti plastik warna warni yang dipasang pada lampu kilat atau sesuaikan white balance pada kamera agar sesuai dengan warna yang diinginkan sebelum memotret, format raw memudahkan koreksi white balance setelah memotret.

Arah cahaya on camera flash adalah lurus dengan lensa dan akan menghasilkan foto yang flat dengan bayangan yang kurang menarik, jika bayangan yang dihasilkan menarik tentu hasil foto juga akan menarik karena itu fotografer sering menggunakan lampu kilat secara off camera yaitu lampu kilat portable dipegang dengan tangan kiri atau dipasang pada lightstand atau juga menggunakan lampu studio agar bisa mengarahkan cahaya dari posisi yang lebih baik dari pada cahaya yang dihasilkan dengan lampu kilat on camera dan fotografer bisa menentukan sendiri arah datangnya cahaya dan letak bayangan apakah akan dimasukkan ke dalam frame atau tidak.

Demikian pengenalan lampu kilat dan sudah disinggung sekilas tentang kualitas cahaya, warna cahaya, arah cahaya juga mengenai penggunaan lampu kilat on camera dan off camera, semoga berguna.

1 lampu kilat dari sisi kiri menggunakan softbox
1 lampu kilat dari kanan menggunakan reflector par
White balance : Flash
Konversi ke JPG dari RAW menggunakan DPP
Framing, Watermark, Film effect Fuji Provia menggunakan Photoscape

Salam,

Ruliyanto